Tak berbeda jauh seperti saat hamil, ibu menyusui pun memerlukan banyak nutrisi untuk menjamin ASI yang diberikan pada si bayi mengandung nutrisi yang cukup. Untuk itu, ibu menyusui pun dianjurkan pula untuk mengonsumsi susu yang khusus dibuat dengan formula yang diperlukan oleh si ibu. Beberapa manfaat susu untuk ibu menyusui antara lain:
Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh ibu selama menyusui
Seperti halnya pada ibu hamil, ibu menyusui juga perlu untuk mengkonsumsi nutrisi dengan jumlah cukup untuk menjamin kecukupan gizi bagi si bayi. Selain terus berusaha bagaimana cara memperbanyak ASI, seorang ibu juga harus memperhatikan kualitas dari ASI yang dimiliki. Susu merupakan salah satu sumber kalsium yang baik untuk dikonsumsi, termasuk oleh ibu menyusui. Kecukupan kalsium yang terkandung dalam ASI, dapat membuat tumbuh kembang bayi, khususnya untuk perkembangan tulangnya menjadi lebih kuat dan maksimal.
Sebagai sumber vitamin D untuk ibu
Setelah melahirkan, tentu tugas Bunda sebagai orangtua justru akan dimulai. Bunda tentu tidak ingin bila bayi Bunda mengalami masalah tumbuh kembang di kemudian hari. Oleh karena itu, selain mengkonsumsi makanan–makanan bergizi seimbang dan memenuhi kebutuhan protein, vitamin hingga lemak yang baik untuk bayi, Bunda juga dapat menambahnya dengan konsumsi susu khusus untuk ibu menyusui. Susu berguna untuk mencukupi kebutuhan vitamin D yang merupakan salah satu vitamin yang diperlukan tubuh untuk menjamin kecukupan fosfat dan kalsium. Bayi berusia 0–6 tahun sangat bergantung kecukupan nutrisinya dari apa yang dikonsumsi oleh si ibu. Oleh karena itu, ibu yang memberikan ASI eksklusif sangat disarankan untuk tidak diet atau membatasi konsumsi makanan karena dapat sangat berpengaruh pada kualitas ASI yang diproduksi.
Mengandung serat pangan untuk memelihara saluran pencernaan ibu
Manfaat susu untuk ibu menyusui yang lain adalah sebagai salah satu sumber serat pangan yang berperan untuk memelihara saluran pencernaan ibu. Selain mengkonsumsi makanan rendah lemak jenuh dan rendah kolesterol, serta memperkaya nutrisi dengan konsumsi susu khusus ibu menyusui, penting juga bagi ibu untuk memiliki pola hidup sehat, dengan berolahraga secara rutin. Ibu dapat melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki atau bersepeda santai.
Namun, pada kondisi-kondisi tertentu seperti bayi yang menunjukkan tanda-tanda alergi terhadap protein susu hewani, si ibu harus sigap untuk menghentikan konsumsi susu khusus busui yang dikonsumsi dan mencari alternatif lainnya yang lebih dapat ditoleransi oleh si bayi, seperti susu soya (kedelai). Bunda dapat pula menghentikan konsumsi susu dalam 2–4 minggu untuk mengetahui perubahan pada bayi, dan jangan lupa untuk tetap memeriksakan atau rutin berkonsultasi dengan dokter.