Bagaimana cara memperbanyak ASI adalah satu dari sekian pertanyaan yang datang dari ibu menyusui. Air Susu Ibu (ASI) dianggap sebagai makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir hingga menginjak usia 6 bulan.
Sayangnya, proses menyusui atau breastfeeding pada setiap perempuan berbeda dan tak jarang bermasalah. Terhambatnya produksi ASI tak hanya membuat bayi rewel, tetapi juga membuat sang ibu gelisah. Untuk mengatasi kendala produksi ASI, berikut 10 cara aman yang bisa Bunda lakukan.
1. Tingkatkan frekuensi menyusui
Salah satu kesalahan ibu menyusui adalah putus asa kala menyadari ASI tak melimpah. Justru dengan meningkatkan frekuensi menyusui, pasokan ASI dalam payudara akan meningkat. Proses ini dikenal juga sebagai let down reflex yang berfungsi merangsang konstraksi otot-otot payudara.
Perhatikan juga durasi Bunda memberikan ASI kepada sang buah hati. Seperti orang dewasa yang ngemil di antara waktu makan besar, bayi juga dapat diberikan ASI sebagai kudapan di sela-sela jam menyusui. Bahkan menurut Ikatan Dokter Indonesia, seorang ibu disarankan membangunkan bayi yang tertidur kalau dia belum menyusui dalam kurun waktu empat jam.
2. Ciptakan lingkungan nyaman untuk menyusui
Lingkungan tempat Bunda menyusui bakal mempangaruhi poduksi sampai manfaat susu untuk ibu menyusui. Setiap ibu pastinya mempunyai preferensi sendiri terkait lingkungan yang akan membuat kegiatan menyusui terasa nyaman baik untuk dirinya untuk sang buah hati.
Selain memilh tempat yang sesuai, pastikan juga Bunda terhindar dari kecemasan berlebih, stres, atau bahkan depresi selama masa menyusui berlangsung. Pasalnya, kondisi mental ibu berpengaruh juga pada produksi ASI. Dalam hal ini, dukungan dari suami maupun keluarga sangat dibutuhkan agar ibu merasa tenang, santai, dan tak tertekan kala memberikan ASI kepada bayi.
3. Memompa ASI secara berkala
Apa payudara Bunda masih terasa kencang meski bayi sudah kenyang atau tak mau menyusu? Hal ini bisa disebabkan persediaan ASI yang tak dikeluarkan sampai habis. Untuk menghilangkan sensasi yang kurang menyenangkan tersebut, lakukan pemompaan secara berkala.
Caranya pun kian dipermudah berkat kehadiran pompa manual dan elektrik. Kedua alat ini dapat membantu Bunda mengeluarkan ASI berlebih untuk kemudian disimpan dalam freezer khusus. Selain membuat Bunda relaks, cadangan ASI dari hasil pemompaan dapat digunakan untuk menyusui bayi atau diberikan kepada sesama ibu yang membutuhkan pasokan susu tambahan.
4. Periksa perlekatan bayi selama menyusu
Tips menyusui bayi baru lahir selanjutnya yang berdampak pada produksi ASI adalah perlekatan atau latch on. Perlekatan adalah penempatan mulut bayi dengan puting payudara di posisi tepat. Tujuan utama ari latch on adalah mencegah munculnya nyeri, luka, hingga sakit pada puting payudara.
Akan tetapi, perlekatan punya fungsi lain yang belum diketahui para ibu, yakni melancarkan produksi ASI untuk sang buah hati. Mengapa? Pasalnya, kalau posisi isapan menyusu bayi kurang pas, maka secara otomatis jumlah susu yang dikeluarkan akan lebih sedikit. Sebaliknya, saat posisinya tepat, maka Bunda tak akan kesulitan menyusu berkat ASI yang mencukupi.
5. Menyusui bayi lewat kedua sisi payudara
Jangan biarkan salah satu payudara Bunda menganggur! Menyusui bayi hanya dari salah satu payudara justru yang bakal menghambat produksi susu. Payudara yang tak terpakai untuk menyusu akan sukar mengeluarkan ASI saat Bunda benar-benar membutuhkan.
Lantas, bagaimana cara memperbanyak ASI dalam tahap ini? Sebenarnya tak terlalu sulit buat Bunda praktikan. Sebisa mungkin sejak bayi lahir berikan susu secara bergantian dari kedua payudara. Biarkan sang buah hati menikmati makanannya dari salah satu payudara, lalu pindahkan ke sisi lain saat pasokannya habis. Langkah ini akan menjaga produksi agar stabil di setiap bagian.
6. Payudara harus kosong selepas menyusui
Untuk memperlancar produksi ASI, Bunda harus memastikan payudara benar-benar kosong selepas menyusui. Hal ini berlaku juga saat Bunda akan memindahkan bayi ke payudara yang lain. Payudara kosong juga adalah tBunda kalau bayi melakukan pengisapan secara efektif.
Jika susu belum habis, segera pompa dan simpan sebagai cadangan. Langkah ini akan membuat payudara mampu menghasilkan ASI sekaligus mencegah rasa kurang nyaman pada ibu. Menyisakan ASI malah akan membuat tubuh mengira kalau susu yang diproduksi terlalu banyak. Akibatnya, pasokan bakal berkurang saat Bunda benar-benar membutuhkannya.
7. Pastikan bayi tetap terjaga selama menyusu
Menjaga proses pengisapan puting agar efektif dapat dilakukan dengan memastikan bayi terjaga selama menyusu. Bunda dapat mengoptimalkannya dengan mengajak sang buah hati mengobrol, mengelus kaki atau tangan, maupun menyenandungkan lagu.
Di sisi lain, Bunda sebagai ibu pun tak boleh mengantuk. Seorang ibu di Inggris tak sengaja tertidur saat menyusui yang mengakibatkan kematian pada sang buah hati. Bunda tak mau, kan, kehilangan anak tercinta akibat keteledoran seperti ini? Jadi, agar bayi mendapatkan asupan gizi maksimal, pastikan kondisi Bunda bugar dan well-rested.
8. Memenuhi asupan gizi untuk menjaga mutu ASI
Kualitas ASI ditentukan oleh makanan yang Bunda konsumsi. Jadi, Bunda harus memilah dan mengatur makanan terbaik untuk ibu menyusui. Dengan begitu, tumbuh kembang sang buah hati bakal terjaga sampai dia menerima makanan pendamping ASI (MPASI) kala menginjak usia 6 bulan.
Apa saja makanan yang sebaiknya disantap? Makanan kaya mineral dan protein seperti buah, sayur hijau, ikan, telur, dan daging ayam adalah beberapa yang direkomendasikan. Biji wijen, oatmeal, daun katuk, dan bawang putih bisa Bunda masukkan ke daftar untuk meningkatkan produksi ASI. Tak hanya itu, jangan lupa minum air putih untuk mencegah Bunda dari dehidrasi.
9. Mengelola jam istirahat agar mencukupi
Menjalani tugas sebagai ibu untuk kali pertama akan sangat melelahkan bagi sebagian besar perempuan. Mereka harus beradaptasi dengan rutinitas baru, termasuk jadwal istirahat yang bakal berubah drastis mengikuti ritme kehidupan bayi yang baru dilahirkan.
Namun, jangan jadikan kesibukan tersebut sebagai alasan Bunda kurang istirahat. Bunda berhak mendapatkan waktu tidur yang mencukupi tanpa mengorbankan perawatan sang buah hati. Salah saru cara untuk menyiasatinya adalah ikut tidur saat bayi terlelap. Diskusikan juga hal ini bersama pasangan supaya semua pihak mendapatkan waktu istirahat maksimal.
10. Lakukan aktivitas menyehatkan dan menyenangkan
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ibu yang baru melahirkan dan sedang menyusui mudah mengalami tekanan seperti cemas hingga stres berkepanjangan. Dalam jangka waktu lama, hal ini bakal semakin mengganggu produksi ASI.
Untuk menjauhkan Bunda dari kemungkinan terburuk, luangkan waktu buat melakukan kegiatan menyehatkan nan menyenangkan. Ya, ibu menyusui juga harus aktif berolahraga. Tak perlu yang berat-berat, jalan kaki, joging, dan yoga pun sudah cukup. Pikiran dan raga yang tenang bakal membuat sang buah hati ikut senang.
Semoga Bunda menemukan solusi bagaimana cara memperbanyak ASI yang tepat!